Shisha atau biasa juga disebut hookah merupakan gaya merokok
tembakau ala Timur Tengah. Cara merokok shisha berbeda dengan mengisap
rokok tembakau pada umumnya. Shisha menggunakan tabung yang berisi air.
Di dalam tabung itu, tembakau dipanaskan dengan ditambahkan rasa
buah-buahan. Tabung shisha juga dilengkapi dengan selang untuk menghirup
asap yang dihasilkannya.
Saat ini tren merokok shisha
sedang digandrungi masyarakat dan telah menjadi bagian dari pergaulan.
Asapnya yang beraroma buah-buahan membuat orang-orang menjadi penasaran
untuk mencobanya. Akhirnya merokok ‘buah-buahan’ ini pun dijadikan
pilihan dengan alasan lebih menyehatkan ketimbang merokok tembakau
biasa. Mereka pun menganggap asap shisha tidak berbahaya karena semua
racun pada tembakau telah diserap oleh air.

Tapi ternyata semua anggapan-anggapan itu keliru. Merokok shisha lebih berbahaya dibandingkan merokok tembakau biasa. Menurut World Health Organization (WHO), merokok shisha selama satu jam sama bahayanya seperti mengisap 100 rokok.
Apa Saja Kandungan Shisha?
Seperti
rokok, shisha mengandung tembakau dan kandungan beracun lain seperti
nikotin, tar, karbon monoksida, arsenik, dan timah. Meski kandungannya
sama, ternyata asap shisha lebih beracun daripada rokok tembakau. Jika
dibandingkan dengan sebatang rokok tembakau, asap shisha mengandung
arsenik dan nikel yang lebih tinggi, kandungan tar 36 kali lebih tinggi,
dan karbon monoksida 15 kali lebih tinggi.
Merokok shisha
biasanya memakan waktu yang lebih lama dibandingkan merokok tembakau,
sehingga kandungan nikotin dan unsur penyebab kanker yang masuk ke dalam
paru-paru pun lebih tinggi.
Bahaya Shisha
Dengan
mengetahui kandungan racun yang ada di dalam tiap isapannya, tidak
mengherankan jika rokok shisha dapat menyebabkan banyak gangguan
kesehatan yang tidak bisa disepelekan.
Penyakit jantung
Shisha beserta asapnya mengandung banyak racun yang diketahui dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan penyakit jantung.
Kanker
Jika
melihat lamanya sesi merokok shisha, perokok shisha menyerap racun
lebih banyak daripada perokok biasa. Arang yang digunakan untuk
memanaskan tembakau juga berpengaruh buruk bagi kesehatan. Bahkan
setelah melewati air pun, asap shisha masih mengandung racun tingkat
tinggi. Zat-zat semacam karbon monoksida, logam, dan bahan-bahan kimia
penyebab kanker (kanker paru-paru, kanker mulut dan kanker kandung kemih) terkandung di dalamnya.
Penyakit pada gusi
Ada peningkatan nikotin dan cotinine dalam darah dan air liur perokok shisha yang memengaruhi jaringan gusi.
Terinfeksi penyakit menular
Tabung
dan selang shisha yang dipakai oleh kafe penyedia shisha bisa tidak
dibersihkan dengan benar. Hal itu dapat mempermudah penyebaran penyakit
menular, seperti tuberkulosis (TB), infeksi aspergillus (jamur yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru serius), dan infeksi helicobacter (radang lambung).
Wanita hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah
Seorang
wanita yang merokok shisha sebanyak satu tabung atau lebih per harinya
saat hamil, berisiko melahirkan bayi berberat badan rendah. Tidak hanya
itu, bayi yang dilahirkan juga berisiko mengalami gangguan pernapasan.
Kesuburan pria berkurang
Kandungan logam berat pada shisha seperti arsenik, kromium, timah, dan kobalt dalam air mani dapat berdampak buruk pada kuantitas dan kualitas sperma.
Kandungan logam berat pada shisha seperti arsenik, kromium, timah, dan kobalt dalam air mani dapat berdampak buruk pada kuantitas dan kualitas sperma.
Berhenti Merokok Shisha Sekarang Juga
Ternyata
shisha tidak seaman yang diduga pada awalnya. Maka hentikan kebiasaan
merokok shisha dan mulailah melakukan aktivitas yang menyehatkan.
Lakukan kegiatan fisik
Kegiatan
fisik, seperti berolahraga, sangat penting untuk membantu Anda berhenti
merokok shisha karena bisa merangsang otak untuk menghasilkan endorfin,
memberikan kesenangan, dan rasa ingin hidup sehat.
Selain dapat membentuk otot dan tulang kuat, berolahraga juga bisa menghilangkan stres,
menambah stamina, meningkatkan kesehatan, dan membantu Anda mengatasi
sulit tidur. Setelah berolahraga, tubuh akan terasa lelah yang akan
membuat Anda ingin beristirahat. Hal itu bisa menjauhkan pikiran untuk
merokok shisha. Jika Anda tidak boleh berolahraga karena alasan
keterbatasan kondisi kesehatan, Anda bisa terus aktif dengan melakukan
beberapa pekerjaan rumah yang ringan.
Mencari dukungan
Selain
minta dukungan keluarga dan teman-teman, Anda bisa juga mencari
dukungan dari pihak lain, seperti bergabung dengan grup khusus
orang-orang yang ingin mengatasi kecanduan shisha. Melalui grup ini Anda
akan mendapat berbagai informasi tentang dampak buruk shisha. Tidak
hanya itu, Anda juga bisa bertukar cerita dengan anggota lainnya.
Jauhi perokok shisha
Anda
tidak perlu menjadi seseorang yang antisosial atau enggan berkumpul
dengan teman-teman. Hanya saja jika di sebuah perkumpulan terdapat sesi
merokok shisha, sebaiknya Anda menjauh dari kerumunan itu sebentar. Anda
juga bisa keluar dari ruangan atau meminta izin untuk pulang. Jangan
lupa jelaskan kepada mereka bahwa kini Anda sedang berjuang untuk
berhenti merokok shisha dan minta agar mereka tidak merokok ketika
berdekatan dengan Anda. Cara tersebut dapat membantu Anda terhindar dari
bahaya asap shisha dan menekan keinginan untuk kembali merokok.
Kebanyakan
penikmat shisha adalah kalangan muda yang justru takut untuk merokok
tembakau. Mereka menganggap shisha lebih aman, ditambah dengan tuntutan
pergaulan. Namun kebiasaan mengonsumsi shisha lebih buruk daripada
merokok biasa. Tidak perlu takut dijauhi di dalam pergaulan atau dicap
tidak modern oleh teman-teman. Ingatlah bahwa kesehatan jauh lebih
penting.
sumber: http://www.alodokter.com/bahaya-merokok-shisha
0 komentar:
Posting Komentar